Jumat, 18 Juni 2010

Seks Bebas

SEKS BEBAS adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar.

Perilaku seks pada remaja, selain dipengaruhi oleh faktor endogen dari dalam tubuh sendiri dan faktor eksogen dari lingkungan dan juga masih tergantung dari pengaruh pola didik dan perilaku orang tua.

Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.

Seks bebas itu dilakukan dengan segala kenikmatan dan keindahan seks itu sendiri tanpa dibebani oleh omong kosong-omong kosong tentang cinta, tanggung-jawab, dan tanpa segala intrik-intrik yang digunakan oleh rekan kita untuk mengikat kita.

Akibat dari seks bebas :

Akibat-akibat lain dari seks bebas di kalangan remaja ini pun berbagai macam, terkena HIV/AIDS, PMS (Penyakit Menular Seksual), KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga aborsi yang dapat menyebabkan cacat permanen atau berujung pada kematian.

Akibat psikologis yang seringkali terlupakan ketika melakukan hal ini sebenarnya adalah: Rasa Bersalah, Marah, Sedih, Sesal, Malu, Kesepian, Tidak Punya Bantuan, Bingung, Stres, Benci Diri Sendiri, Benci Orang Yang Terlibat, Takut Tidak Jelas, Insomnia, Kehilangan Percaya Diri, Gangguan Makan, Kehilangan Konsentrasi, Depresi, Berduka, Tidak Punya Pengharapan, Cemas, Tidak Memaafkan Diri Sendiri, Takut Hukuman Tuhan, Mimpi Buruk, Merasa Hampa, Halusinasi, Sulit Mempertahankan Hubungan.

Lalu berikut beberapa alasan kenapa hal ini bisa terjadi :

1. TIDAK BISA MENGATAKAN ‘TIDAK’:

  • Biasanya karena merasa takut diputus hubungan oleh pacarnya. Cara untuk mempertahankan hubungan tersebut. Padahal biasanya, sehabis itu pacar akan lari juga.
  • Biasanya dijadikan alasan sebagai pembuktian cinta. Sebenarnya kalau benar-benar cinta, akan menjaga supaya hubungan seks dilakukan setelah menikah.

2. MERASA BUKAN ANAK GAUL

Dengan pernah melakukan seks, dianggap ‘Gaul’. SALAH BESAR padahal. Akan tetapi, banyak remaja yang punya konsep diri rendah tetap melakukannya supaya dianggap ‘Gaul’.

3. BISNIS

Prostitusi semakin merebak, sekedar iming-iming Blackberry atau apalah barang-barang mewah yang dapat membuat remaja melakukannya loh! Di beberapa daerah, remaja juga dijadikan alat bisnis oleh orang tuanya atau juga karena masalah kemiskinan.Tragis banget yaa kalau ada remaja yang dijadikan alat bisnis orang tuanya :(

4. NILAI AGAMA YANG BERKURANG

Kalau dulu sih, pegangan tangan lawan jenis saja, kayaknya tabu sekali. Agama yang dijadikan alasan. Katanya secara agama tidak boleh. Tapi, sekarang mungkin sudah biasa yah? Ajarannya sih masih sama, akan tetapi nilai-nilainya mungkin sudah mulai bergeser kali tampaknya…

5. TAYANGAN TV

Wah, ini jangan ditanya deh. Dicekokin tiap hari dengan tayangan sinetron, infotainment, film, dan lain-lain. Apa tidak rusak jadinya? Minimal membuat remaja ada keinginan ingin mencoba? Hmm…jangan sampai kejadian deh ya...

6. GAYA HIDUP

Nah, akhirnya ada beberapa orang malah sudah menjalaninya sebagai gaya hidup. Sudah biasa saja. Ckckck… pemikiran yang salah bukan? Prihatin deh ada remaja yang seperti ini..

Namun ,masih banyak remaja yang mempunyai sikap dan prinsip yang kuat dengan rumus ini :

PACARAN + CINTA = PERNIKAHAN, baru kemudian SEKS (GOOD !!)

Sekedar berkaca dari remaja, anak remaja dari kalangan bawah seringkali terpaksa bekerja untuk membantu orang tua mereka, tetap punya prinsip untuk tidak melakukan seks pranikah. Mereka tahu bahwa mereka akan berkata ‘TIDAK’ dan belajar menghargai diri mereka sendiri.

Bagaimanapun, pendidikan seks tetap perlu dilakukan agar hal ini tidak terjadi lagi. Lagi-lagi, ini PR siapa ya? Orang tua, guru, atau remajanya sendiri?

Yang pasti : REMAJA TETAP PUNYA MASA DEPAN!

Bahaya utama akibat seks bebas :

a) Menciptakan kenangan buruk.

Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.

b) Mengakibatkan kehamilan.

Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.

c) Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.

Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

d) Penyebaran Penyakit.

Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

e) Timbul rasa ketagihan.

Bahaya kehamilan pada remaja akibat seks bebas :

a) Hancurnya masa depan remaja tersebut.

b) Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.

c) Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).

d) Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.

e) Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.

f) Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskankehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yangmengantar dapat dihukum.

g) Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaan saat ia dewasa.

Oh yaaaa dari data yang saya peroleh tentang free sex, Tau nggak sih kalau ternyata kehamilan remaja di United States (Amerika) telah mengalami penurunan sebesar 20% sejak tahun 1991. Hebat, kan? Memang kalau diperhatikan free sex datang dari barat. Tapi sekarang, mereka justru menggembar-gemborkan virginitas pada remaja. Salah satu cara yang dilakukan oleh orang-orang sana adalah apa yang dinamakan dengan Abstinence Education’. Program ini berupa pantangan untuk melakukan aktivitas seksual selama usia remaja, dan diharapkan sampai ntar nikah. Inti ajarannya adalah bahwa free sex itu tidak hanya menyebabkan ancaman kehamilan yang serius dan terinfeksi PMS, tapi juga bisa mengurangi kapasitas individual untuk membangun cinta, hubungan yang intim sebagai seorang dewasa, dan mengganggu tujuan hidup, pendidikan, dan perencanaan karir mereka.

Program ini mengajarkan anak-anak muda tentang kemampuan untuk melatih pantangan, termasuk didalamnya adalah pembangunan self-esteem, self-control, decision making, goal setting, character education dan communication skills, serta the reality of parenthood. Keberhasilan program ini juga bisa dibilang sukses. Studi yang dilakukan oleh Georgia State Board of Education menemukan bahwa Abstinence program yang diberlakukan di lebih dari 2000 sekolah di 48 negara bagian Georgia telah berlangsung dengan efektif.

Ini dibuktikan dengan ditemukannya penurunan dalam sexual activity sebesar 38% pada siswa-siswa sekolah menengah. Sedangkan daerah yang tidak menggunakan abstinence program ( hanya menggunakan pelatihan safe sex, seperti: penggunaan alat kontrasepsi dan pengenalan PMS ) hanya mengalami penurunan sebesar 6% dalam kurun waktu yang sama. Waw.., tepuk tangan buat Amerika!! So guys.., what are you waiting for? Perlu nggak sih mencontoh sisi positif kebudayaan Amerika? safe sex dan pantangan dalam melakukan sex activity? It’s all coming back to you .

1 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Remaja', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1851/1/Artikel_10502164.pdf
    trimakasih
    semoga bermanfaat

    BalasHapus